Workshop "Pengelolaan Kawasan Konservasi di Sulawesi Utara dan Gorontalo" Dorong Sinergi Akademisi dan Praktisi

Oleh: Evan Trisno Tulie . 22 November 2024 . 16:19:26

Manado, Sulawesi Utara, 22 November 2024 – Dalam upaya memperkuat pengelolaan kawasan konservasi yang memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan ekosistem di Sulawesi Utara dan Gorontalo, Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo (UNG) bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumberdaya Alam (KSDA) Sulawesi Utara menyelenggarakan sebuah workshop bertajuk “Pengelolaan Kawasan Konservasi di Sulawesi Utara dan Gorontalo”. Acara ini berlangsung dengan sukses di aula pertemuan Balai KSDA Sulawesi Utara, dihadiri oleh berbagai pihak yang berkepentingan, termasuk akademisi, praktisi, perwakilan pemerintah daerah, komunitas peduli lingkungan dan mahasiswa.

Workshop ini dipimpin langsung oleh Koordinator Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan Pascasarjana UNG, Prof. Dr. Dewi Wahyuni K. Baderan, S.Pd., M.Si., yang dalam sambutannya menegaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menciptakan ruang diskusi terbuka yang dapat mempertemukan berbagai pandangan, pengalaman, dan keahlian dalam pengelolaan kawasan konservasi. Beliau menjelaskan bahwa kawasan konservasi tidak hanya menjadi tempat perlindungan flora dan fauna, tetapi juga berfungsi sebagai penopang utama kehidupan masyarakat di sekitarnya. Oleh karena itu, diperlukan sinergi yang erat antara ilmu pengetahuan yang dihasilkan di perguruan tinggi dengan implementasi di lapangan yang dijalankan oleh para praktisi dan komunitas lokal.

Senada dengan itu, Ketua Balai KSDA Sulawesi Utara, Askhari Dg. Masiki, S.Hut., dalam sambutannya menyampaikan bahwa workshop ini adalah langkah strategis untuk menghadapi tantangan konservasi yang semakin kompleks. Ia mengungkapkan bahwa kawasan konservasi di Sulawesi Utara dan Gorontalo menghadapi berbagai ancaman serius, seperti deforestasi yang mengurangi tutupan hutan, konflik antara manusia dan satwa liar yang sering kali merugikan kedua belah pihak, serta dampak perubahan iklim yang semakin dirasakan oleh masyarakat dan ekosistem setempat. Menurutnya, dengan adanya kegiatan seperti ini, pihak-pihak yang terlibat dapat bersama-sama mencari solusi inovatif yang tidak hanya efektif secara ekologis, tetapi juga relevan dan dapat diterima oleh masyarakat sekitar.

Dalam paparannya, ia menyoroti pentingnya pengelolaan kawasan konservasi yang tidak hanya berfokus pada perlindungan spesies tertentu, tetapi juga mencakup pelestarian ekosistem secara keseluruhan, termasuk hutan, sungai, dan lahan basah yang menjadi habitat bagi banyak spesies langka. Selain itu, sesi lain juga mengangkat peran masyarakat lokal dalam menjaga kawasan konservasi, di mana narasumber dari komunitas lokal berbagi pengalaman mereka tentang bagaimana mereka memanfaatkan pengetahuan tradisional untuk melindungi kawasan hutan dan satwa liar dari ancaman kerusakan.

Salah satu topik yang mendapatkan perhatian besar dari para peserta adalah pemanfaatan teknologi dalam mendukung pengelolaan kawasan konservasi. Dalam sesi ini, perwakilan dari Balai KSDA Sulawesi Utara memaparkan penggunaan teknologi seperti GIS (Geographic Information System) dan drone untuk memantau kondisi kawasan konservasi secara lebih efisien. Teknologi ini dianggap sangat membantu dalam mendeteksi perubahan tutupan hutan, memetakan habitat satwa liar, serta mengidentifikasi ancaman seperti aktivitas ilegal yang

Kegiatan ini mendapat apresiasi yang luar biasa dari para peserta. Salah satu peserta, Farid SM, seorang mahasiswa pascasarjana dari Universitas Negeri Gorontalo, mengungkapkan bahwa workshop ini membuka wawasannya tentang pentingnya keterlibatan berbagai pihak dalam menjaga kelestarian lingkungan. Ia merasa semakin termotivasi untuk turut berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan, terutama di wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo yang dikenal kaya akan keanekaragaman hayati. “Saya merasa acara ini sangat bermanfaat karena tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga mempertemukan berbagai pihak yang memiliki visi yang sama dalam melindungi lingkungan,” ungkapnya.

Workshop ini menjadi langkah awal yang strategis untuk memperkuat kerja sama antara akademisi, praktisi, dan masyarakat dalam menjaga kawasan konservasi di Sulawesi Utara dan Gorontalo. Dengan adanya kolaborasi yang solid dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan tantangan-tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan kawasan konservasi dapat diatasi dengan baik, sehingga ekosistem yang ada tetap terjaga untuk generasi mendatang.

Agenda

4 - 7 Juli 2024

Asesmen Lapangan

Akreditasi Program Magister Administrasi Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo Oleh Tim Asesor LAMDIK Prof. Dr. Dedy Achmad Kurniady, M.Pd (Universitas Pendidikan Indonesia) dan Dr. Ansar M.Si (Universitas Negeri Makassar) 4 s.d 7 Juli 2024

4 April 2024

Sidang Terbuka

Promosi Doktor Bidang Linguistik Terapan a.n Dewi Dama

4 April 2024

Workshop

Webinar Nasional dengan Tema Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah : Menuju Kemandirian Finansial dan Pembangunan Berkelanjutan

25 - 28 Maret 2024

Evaluasi Lapangan

Dalam Rangka Usulan Pembukaan Program Studi Ekonomi Program Doktor Pada Universitas Negeri Gorontalo